Cinta Diatas Keyboard - II

Beberapa lama akrab di ceting, Tio memberikanku dua nomor HP-nya, sambil berkata : ini nomor hapeku Beib, telp aja saat kamu merasa nyaman untuk menelp yaa…., (beib ???? dari sis berubah jadi beib??? Kekekekek), anehnya dia tidak meminta nomor hapeku. Hemm.., nomor itu tidak ku catat tapi tersimpan rapi di conversation emailku.  Hubungan pertemanan kami makin dekat (sebatas ceting maksudnya) setiap aku online pasti dia selalu ada, dan anehnya hampir seminggu, aku  melihatnya Online terus bahkan dengan cam terpasang saat ku memintanya. Alasannya dia stress duitnya di bawa kabur rekanan bisnisnya, upsss…..:D. Entahlah semakin aku akrab dengannya.., sampai suatu malam dia mengatakan membuat lagu buat aku.., dan mulailah memainkan gitarnya…, dan anehnya aku terhiponotis bisa mendengarkan TIO bermain gitar  di  VC sampai subuh. How stupid im??? semua mengalir begitu saja.., dia bisa memainkan semua lagu yang ku request,  Sementara hubungan “pertemanan” kami semakin dekat tanpa komunikasi selain ceting dan juga tersimpan rapi tanpa seorangpun teman room mengetahuinya.  Kadang dia memuji betapa pintarnya aku menyembunyikan kedekatan kami, tapi memang aku tidak mau berkomitmen dengannya, toh ku anggap dia adalah dunia mayaku dan aku belum ingin mencari pacar atau calon suami di dunia maya. Begitupun dia sepertinya, kami sama sama menganggap room buat have fun, nyanyi nyanyi, cipok siapa saja dengan icon tanpa telinga dan tentu saja godain siapa saja yang kami mau tanpa ada yang harus merasa cemburu.  Saat itu aku merasa hidup dalam dua dunia, dunia maya dan dunia realku, tapi kenapa aku harus peduli??? Mungkin bagi banyak orang hal yang kulakukan mulai aneh, sepanjang itu nyata dalam perasaanku  dan Selama aku masih merasa nyaman kenapa tidak ???

Suatu hari Kuberanikan diri menelponnya, betapa gembiranya dia, kami say hello dan ketawa ketiwi ngobrol sebentar dan  kuputuskan menyudahi percakapan itu.  Entah dari mana awalnya, tiba2 dia jadi intens menelpku.., kami jadi jarang Online dan berganti jadi telp berjam jam,  kalau bukan dia, akulah yang menelpnya, diapun mulai sering hiperbola, dengan mengatakan thanks god I found you (you found me ? kenapa emangnya ??? : ))) sampai kami sama2 berjanji kalau aku atauapun dia menemukan seseorang di real maka hubungan ini akan kami sudahi dengan satu syarat kami harus menceritakan siapa perempuan atau siapa laki laki yang beruntung itu dan kami akan tetap berteman.

Suatu hari aku selesai meeting dengan client yang siap dengan dana yang lumayan besar untuk di investasikan di perusahaan tempatku bekerja, sambil ngobrol dengan NINO sahabatku, tiba2 telpku berdering, kulihat namanya TIO , hemmm kubiarkan bunyi lagi, akhirnya ku angkat, dia mulai basa basi, sudah makan beib , bla bla bla …, si NiNO mulai mengernyitkan alis, sambil berkata (nek nemu di mana tuh cowo?? Ku jawab dengan senyum, tong sampah bo…:P, mau tau aja….hihihiih).

Kemabali baca part I
mau baca lagi klik lanjut>>>

0 komentar:

Posting Komentar

 

Diary Sang Angin Copyright © 2013 | Powered by Blogger