Cinta Diatas Keyboard - IV

Hubunganku dengan Tio makin akrab, mungkin kami sama sama sukses melancarkan kata kata gombal satu sama lain atau mungkin kesepian itu yang membawaku menjadi seperti ini, yaaa kesibukan bekerja atau karena apa aku sendiri bingung.  Aku bukan tipikal perempuan yang ga punya teman, atau perempuan yang kurang pede dengan diriku tapi dunia kecil di YM begitu membuatku susah menjauhinya. Pengakuan Tio, satu tahun ini menjomblo setelah tinggal bersama dengan pacarnya di jakarta. Kehidupan Tio memang sedikit over bebas menurut aku, tapi itulah dia dan aku menyukai keterus terangannya tentang itu. Aku tetap tak pernah menuruti segala macam permintannya sampai kuputuskan untuk mengatakan kalau niatnya mendekatiku untuk memanfaatkanku maka dia ga akan dapatkan apapun dariku, aku menyukaimu tapi bukan perempuan bodoh yang bisa memberikan segalanya. Kutau saat itu dia kaget mendengar keterus teranganku.., dan saat dia pulang ke jakarta, kuputuskan untuk tidak menemuinya dan hanya mengirimkannya sebuah novel yang baru selesai kubaca  I LOVE YOU BODOH….,

Saat itu dia menyesal aku tidak mau menemuinya, padahal “katanya” dia ingin sekali mengenalkanku pada keluarganya yang sering dia kenalkan lewat cam. Aku mengenal adik adiknya, aku mengenal kakanya dan keponakan keponakannya hanya Maaf aku belum sampai sejauh itu…


Kami sama sama sibuk dan semakin jarang berkomunikasi, kadang dia menelponku tidak kuangkat atau mungkin Aku mulai malas berkomunikasi dengannya, mungkinkah karena cowok misterius yang baru baru ini aku kenal ????, hemmm sampai suatu saat  aku mengetahui dari temanku yang satu kota dengannya bahwa TIO menemukan cinta realnya, rasa sakit dan tidak rela tiba tiba menyelusup dalam hatiku ?? apa karena aku tau itu dari temanku dan bukan dia yang mengatakannya ???saat kutanya kenapa dia tidak mengatakannya , dia berlasan takut membuatku menangis dan kecewa …, dan tentu saja dia masih ingin melanjutkan hubungan maya kami walaupun dia sudah memiliki pacar di dunia nyatanya. Saat itu aku marah, ku jawab dengan emosi  kenapa aku harus menangis ?? aku ga akan pernah menangis untuk itu, lalu dia mengatakan aku bisa membuatmu menangis, aku tau alamat kantormu dan aku bisa mengirimkan buku itu kembali padamu kapanpun aku mau…, aku tau kamu pasti akan menangis melihat buku itu kembali…, saat itu aku merasa dia mengancamku.., aku begitu marah padanya, apakah aku cemburu ??? Terakhir  ku telp dia dan kukatakan, jangan menelponku lagi, ini berakhir…, dia sms akan ke Jakarta kalau aku menginginkannya dan dia ingin menemuiku sekali saja jika ku ijinkan tapi tidak kubalas, berkali kali dia menelponku tidak pernah kuhiraukan sampai dia lelah dan hilang……

Akhirnya aku benar benar lost contact dengan Tio, sampai dia menelponku saat aku berkunjung ke kota tempatnya bekerja. Jujur kalau aku ingat nomor itu adalah nomornya pasti tidak ku angkat, tapi terlanjur . Halo.., idihhh sombong banget deh sekarang kamu Ra, berkali kali di telp ga di angkat. Kamu lagi di sini yaaa…???? Ohh iya mas, maaf aku sibuk, ini aja dateng ke sini sama boss.., diapun berkata aku ingin ketemu, terakhir di jakarta kamu kan ga mau ketemu aku.., aku pengen minta maaf Ra.., please…, tau dari mana aku ada di sini mas, dia jawab dari temenmu yang tinggal di sini, kapan hari dia bilang kalau kamu akan datang.
Kemabali baca part I, part II, part III
mau baca lagi klik lanjut>>>

0 komentar:

Posting Komentar

 

Diary Sang Angin Copyright © 2013 | Powered by Blogger