Cinta Diatas Keyboard - V

Dua hari kemudian, dia menelponku lagi, ku jawab haduhh aku benar benar sibuk mas, ga bisa, dia pun menjawab aku ada di depan hotel tempat kamu nginap, aku nungguin kamu di lobbi sampai datang.  Terpaksa aku pamit dengan teman kantor dan bossku kalau aku harus menemui seseorang.
Pertemuan kami berlangsung kaku dan lucu, dia menungguku di lobbi hotel tempatku menginap, ini pertama kali aku menemui teman ceting…, aku merasa sangat aneh…., aku celingak celinguk mencarinya, dan tiba tiba dia muncul.., wajahnya sama dengan yang sering kulihat di cam, dia menjabat tanganku, aku agak deg degan juga sih, secara kan mantan “teman dekat” walaupun di ceting gitu.., hihihiih dan tanpa kusangka mencium pipiku upss….(:D). Dia sambil menunjuk antingnya berkata, aku beli anting baru karena anting yg kamu suka liat kalau aku pakai hilang entah di mana. Kami ngobrol banyak hal.., tentang pacar yang ditemuinya saat hubungan kami mulai menjauh…,dan ku jawab dengan tulus, im happy for you mas J.  dia mengajakku dinner disuatu tempat yang lumayan romantis dan viola…, dia yang membayar semuanya. Ku katakan padanya, kenapa saat mengenalku di YM kamu malah bersikap ingin memanfaatkanku ?? setiap hari curhat ga punya duit…??? Jawabnya itu kesalahan yang membuatnya menyesal sampai sekarang. Ku katakan  aku ga bisa lama lama bersamanya, aku janjian dengan boss dan teman teman kantor dinner jam 8. Di jawabnya, don’t worry Ra, kamu akan pulang tepat waktu.


Di jalan aku lebih banyak diam, aku merasa aneh, perjumpaan pertama kali dengan orang yang kukenal dekat hanya lewat internet. Kami sama sama grogi, tapi Tio kelihatan mecoba lebih santai, kutau dia lebih pengalaman menemui teman ceting sepertinya.., (hihihiihi), setelah beberapa lama, kekakuan antara kami hilang dan ternyata dia lebih ngocol dari yang kukira, saat aku turun dari mobilnya, aku berkata, mas aku lebih tinggi dari kamu, ternyata cam menipuku…,. Di jawabnya, alahhh itu sepatumu high heels pantes aja jauh lbh tinggi dari aku. Lagi lagi dia mengucap minta maaf dan mengacak  rambutku sambil berkata , jangan marah lagi ya Ra, kalau kita ga bisa jadi sepasang kekasih minimal aku bahagia menjadi temanmu. Aku tau kamu akan dapat yang lebih baik dari aku, setiap mengingatmu aku merasa bersalah selama kamu gak maafin aku, bagaimanapun apapun itu bentuknya dan dimanapun kita pernah menjalinnya, kita pernah sama sama saling menyukai. Entahlah aku memaafkan Tio…, memaafkannya karena ternyata dia lebih baik dari pikiranku sebelumnya. Tio akhirnya menjadi teman realku…, kadang saat dia tidak sedang sibuk, dia masih menelponku dengan obrolan yang jauh lebih menyenangkan dan santai. Seperti yang dia katakan, saat kami tidak bisa jadi sepasang kekasih, kami bisa menjadi teman. Dia menawariku mengantar ke airport besoknya, tapi kutolak, lain kali aja mas, nanti kukenalkan pada boss dan teman teman kantorku, siapa tau ada salah satunya yang menarik buatmu dan dia ngakak karena ucapanku itu, ku akhiri perjumpaan kami dengan senyum manis. Tio mengantarku pulang ke hotel pas jam 7.55 malam sebelum dinner bersama teman teman kantorku dimulai. Hampir dua jam bersamanya terasa begitu cepat saat itu, kami menertawakan banyak hal…, kebodohan kebodohan kami di ceting, kebiasaaan kebiasaan dia yang sering kulihat di cam, panggilan sayang dia ke aku dulu “beib..” =)) dan tentu saja buku yang kukirimkan padanya masih dia simpan baik (katanya….:D ), pertemuan kami berakhir manis sebagai teman baru…. J

Dunia ceting, dunia ceting…, entahlah, kenapa aku bisa segampang itu mengakhiri hubunganku dengan Tio. Apa  karena aku…., karena aku…., menemukan orang lain yang ku anggap jauh lebih menyenangkan saat itu…??? laki laki misterius itu ??? Tio tidak akan pernah tau tentang itu…, tapi aku mulai khawatir dengan diriku sendiri.   Kenapa denganku…??? Sepertinya  aku memang sudah benar benar addicted dengan dunia messenger. Hemmm  dia yang menemukanku atau aku yg menemukannya, sama saja. Intinya ada orang lain yang membuatku hampir tidak menyadari bahwa aku melupakan TIO begitu saja.., aku bisa begitu saja melupakan banyak hal dan cerita manis yang kami mulai di atas tuts tuts keyboar. Dia hadir di saat aku mulai menghindari Tio saat itu.., huffffttt apakah aku sudah benar benar berada di dunia Cinta Diatas Keyboard, yang harus di selesaikan dengan tuts enter atau delete saja. Arghhh….., kalau saja posisi laki laki misterius itu sama denganku yang masih sendiri, mungkin ceritanya akan berbeda….

Kemabali baca part I, part II, part III, part IV

0 komentar:

Posting Komentar

 

Diary Sang Angin Copyright © 2013 | Powered by Blogger